Minggu, 22 November 2015

Bentuk-Bentuk Komunikasi Data

Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk off-line communication system atau on-line communication system.
1. off-line communication system
Suatu bentuk sistem komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk off-line communication system,yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.
Off-Line Communication System
Gambar 3. Off-Line Communication System (Jogiyanto Hartono: 2004)
2. On-Line Communication System
Suatu on-line communication system, data yang dikirimkan akan langsung diterima oleh komputer pusat untuk diolah. On-Line Communication System dapat berbentuk remote job entry (RJE) system; realtime system; time sharing system; client server system atau distributed data processing system.
a.      Remote Job Entry System
Data yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara bersama-sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (batch) terlebih dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut dengan batch processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer pusat dan tidak dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus sekaligus mengolah sekumpulan data yang cukup besar.
Remote Job Entry System
Gambar 4. Remote Job Entry System (Jogiyanto Hartono: 2004)
 b.      Realtime System
Suatu realtime system memungkinkan data yang dikirim kepusat komputer seketika pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer mengirimkan kembali hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mepelopori sistem ini. Dengan realtime system, penumpang dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat pula mengetahui apakah masih ada tempat duduk atau tidak.
Realtime System
Gambar 5. Realtime System (Jogiyanto Hartono: 2004)
 c.       Time Sharing System
Time Sharing System memungkinkan beberapa pemakai bersama-sama menggunakan suatu komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap-tiap pemakai. Tiap-tiap user dilayani oleh komputer  bergiliran dalam waktu yang sangat cepat (time slice atau quantum), sehingga tiap-tiap pemakai komputer tidak merasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus bergiliran.
Time Sharing System
 Gambar 6. Time Sharing System (Jogiyanto Hartono: 2004)
d.      Client Server System
Time Sharing System umumnya melibatkan komputer mainframe yang dihubungkan dengan banyak terminal. Terminal yang digunakan adalah dumb terminal yang digunakan sebagai alat input atau output saja. Terminal ini disebut dengan dumb terminal (terminal bodoh) karena tidak memiliki processor, sehingga semua pengolahan data dilakukan oleh komputer pusat (mainframe). Oleh karena itu komputer pusat harus membagi waktunya (time sharing) untuk melayani dumb terminal.
Dengan semakin murahnya komputer mikro (PC), banyak dumb terminal yang diganti oleh komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan Intelligent terminal karena memiliki processor didalamnya, sehingga pengolahan data dapat dilakukan di komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data dapat dilakukan di masing-masing terminal, maka logikanya pengolahan data tidak perlu dilakukan oleh komputer pusat yang besar dan mahal seperti mainframe. Yang diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan database dan program aplikasi umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini bahkan komputer mikro yang memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melayani (server) kebutuhan data dan program dari terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan server. Komputer-komputer mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan clients dan sistem jaringan ini disebut dengan Client Server System.
 e.       Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing (DDP) System merupakan suatu sistem komputer interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing-masing komputer mampu mengolah data secara sendiri-sendiri dan mampu berhubungan dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing-masing komputer dalam setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat. Komputer kecil tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu mengolah data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan ditempat sendiri maka akan ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar, atau bila data tidak tersedia ditempat sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.
DDP System 

Gambar 7. DDP System (Jogiyanto Hartono: 2004)



Source : https://yogapermanawijaya.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

TIK Kelas 9 SMP N 15 Bandung Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates